Mikrobiologi Acara I Pengenalan Alat
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
ACARA I
PENGENALAN ALAT
Disusun Oleh:
Nama :
Aprian Aji Santoso
NIM :
A1L010222
Kelas :
Agrotek D
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme
yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami
kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan
digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen
utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan
medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion
kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan
ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan
terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat.
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika. Bahan agar yang utama adalah galaktan (komplek karbohidrat yang diekstrak dari alga genus Gelidium). Agar akan larut atau cair pada suhu hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC.
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika. Bahan agar yang utama adalah galaktan (komplek karbohidrat yang diekstrak dari alga genus Gelidium). Agar akan larut atau cair pada suhu hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC.
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung
kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka
mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat,
fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan
mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum siswa
dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang menguasai
alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga siswa memperoleh
hasil praktikum seperti yang diharapkan (Laila, 2006).
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan,
salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan
dengan menggunakan autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air,
sehingga suhu dapat mencapai 1210C. Sterilisasi dapat terlaksana
bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit. Media
biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh
mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya. (Lay,W.B,1994). Pemanasan
basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan larutan
komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi.
Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan kering
karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme tapi juga mematikan
sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek
yang disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung
pada volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat
dilakukan dengan pemanasan kering (oven) (Novilia, 2008).
B. Tujuan
Mampu mengenal dan mengetahui fungsi dari masing-masing alat dalam
mikrobiologi pertanian
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium
mikrobiologi, ATK dll
B. Prosedur Kerja
1.
Alat di amati
2.
Di pelajari
3.
Di catat fungsi dan di gambar di kertas
BAB III
HASIL DA PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang membahas tentang
makhluk-makhluk berukuran renik atau sangat kecil seperti berbagai macam alga
dan mikroba (bakteri, fungi dan kapang). Bakteri adalah mikroorganisme bersel
satu dan berkembang biak dengan membelah diri. Ukuran bakteri bervariasi baik
penampang maupun panjangnya, tetapi pada umumnya penampang bakteri adalah
sekitar 0,7-1,5 µm dan panjangnya sekitar 1-6µm. Seperti mikroba lainnya,
bakteri memiliki aktifitas yang cepat (kemampuan untuk berkembangbiak yang
cepat). Pada umumnya bakteri dapat hidup di berbagai medan serta kondisi,
sehingga sangat dimungkinkan menempel di banyak tempat.
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya.
Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan
diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara
penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang
dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.
Bagian-bagian
Mikroskop:
1. Eyepiece
/ oculars (lensa okuler)
Untuk memperbesar
bayangan yang dibentuk lensa objektif
2. Revolving
nosepiece (pemutar lensa objektif)
Untuk memutar
objektif sehingga mengubah perbesaran
3. Observation
tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4. Stage (meja
benda)
Spesimen
diletakkan di sini
5. Condenser (condenser)
Untuk mengumpulkan cahaya supaya
tertuju ke lensa objektif
6. Objective
lense (lensa objektif)
Memperbesar
spesimen
7. Brightness
adjustment knob (pengatur kekuatan lampu)
Untuk memperbesar
dan memperkecil cahaya lampu
8. Main
switch (tombol on-off)
9. Diopter
adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
Untuk menyamakan
focus antara mata kanan dan kiri
10. Interpupillar
distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen
holder (penjepit spesimen)
12. Illuminator (sumber
cahaya)
13. Vertical
feed knob (sekrup pengatur vertikal)
Untuk menaikkan
atau menurunkan object glass
14. Horizontal
feed knob (sekrup pengatur horizontal)
Untuk menggeser ke
kanan / kiri objek glas
15. Coarse
focus knob (sekrup fokus kasar)
Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat
16. Fine
focus knob (sekrup fokus halus)
Menaik turunkan
meja benda secara halus dan lambat
17. Observation
tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18. Condenser
adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)
Untuk
menaik-turunkan kondenser
Prosedur
Operasi
1.
Menyalakan lampu
a.
tekan tombol on (8)
b.
atur kekuatan lampu dengan memutar bagian (7)
2.
Menempatkan spesimen pada meja benda
a.
Letakan objek glas diatas meja benda (4) kemudian jepit dengan (11). Jika meja
benda belum turun,diturunkan dengan sekrup kasar (15)
b.Cari
bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan
memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal (13)
dan (14)
3.
Memfokuskan
a. Putar Revolving
nosepiece (2) pada perbesaran objektif 4x lalu putar
sekrup kasar (15) sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokus
b.Setelah fokus
perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar (2) pada perbesaran selanjutnya yaitu
perbesaran objektif 10x. kemudian putar sekrup halus (16) untuk mendapatkan
fokusnya
c. Lakukan hal
yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi
Berikut
adalah tabel yang menunjukan jarak antara spesimen dengan lensa objektif jika
okus telah didapatkan
Catatan:
Setelah mendapatkkan fokus pada perbesaran tetentu, misal 40x, dan ingin
memutar objektif ke perbesaran 100x, maka meja benda tidak perlu diturunkan dan
tidak perlu khawatir bahwa lensa objektif akan menggesek cover
glass karena terdapat sisa jarak A yang lebih kecil antara cover
glass dengan lensa objektif (lihat tabel diatas).
4.
Tambahan
a.
Jika perlu interpupillar distance adjustment knob (10) dapat
digeser, hal ini akan mengubah duabayangan yang akan diterima oleh 2 mata
menjadi gambar yang tunggal sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan
mata
b.
Jika perlu diopter adjustment knob (9) dapat diatur untuk
memperoleh bayangan focus yang seimbang antara mata kanan dan kiri
c. Pengaturan condenser (5) akan
memperjelas bayangan yang tampak dengan mensetting pada posisi tertinggi
(cahaya penuh)
Perbesaran
total
Ukuran
specimen yang diamati dapat diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa okuler
dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x
· Mikroskop
stereo (Zoom Stereo Microscope)
Mikroskop
ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu
besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk
mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian
tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom
Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.
1. Oculars eyepiece (lensa
okuler)
2. Diopter
adjustment ring (cincin pengatur diopter)
3. Zoom
control knob (sekrup pengatur pembesaran)
4. Focusing
knob (sekrup pengatur fokus)
5. Stage
plate (pelat tempat specimen diletakkan)
6. Stage
clip (penjepit spesimen / preparat)
Prosedur
operasi
Letakkan
spesimen / preparat di stage plate (5), jepit jika perlu
Atur
perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar Zoom Control Knob (3)
kemudian dicarifokusnya dengan memutar Focusing Knob (4)
Jika
ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control Knob (3)
ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya
Mikroskop
ini memiliki pilihan perbesaran:
Autoklaf
(Autoclave)
Diagram
autoklaf vertical
1.
Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2.
Katup pengeluaran uap
3.
pengukur tekanan
4.
kelep pengaman
5.
Tombol on-off
6.
Termometer
7.
Lempeng sumber panas
8.
Aquades (dH2O)
9.
Sekrup pengaman
10.
batas penambahan air
Autoclave adalah
alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF).
Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15
Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan
biasanya 15 menit untuk 121oC.
Cara
Penggunaan :
1.
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas
tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan
karat.
2.
Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup
harus dikendorkan.
3.
Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
4.
Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit
pada suhu 121oC.
5.
Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak
tekanan mencapai 2 atm.
6.
Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure
gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan
keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
Inkubator adalah
alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat
ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk
inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC..
· Hot
plate stirrer dan Stirrer bar
Hot
plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer)
berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga
mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang
magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri
SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L,
dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
· Colony
counter
Alat ini berguna
untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat
tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan
pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai
dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.
· Biological
Safety Cabinet
Biological
Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF)
adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola
pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar
UV beberapa jam sebelum digunakan. Prosedur penggunaan BSC seri 36212,
Purifier™ Biological Safety Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki laboratorium
mikrobiologi adalah sebagai berikut:
1.
Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai
bekerja
2.
Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah
3.
Nyalakan lampu neon dan blower
4.
Biarkan selama 5 menit
5.
Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %
6.
Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan
biarkan menguap
7.
masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
karena memperbesar resiko kontaminan
8.
Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril
9.
Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang
berbahan bakar gas.
10.
Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh
aktivitas kerja
11.
setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari
BSC
12.
Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan
dibasuh dengan desinfektan
13.
Matikan lampu neon dan blower
· Mikropipet (Micropippete) dan
Tip
Mikropipet
adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet
yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette)
antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
Cara
Penggunaan :
1.
Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali
untuk memastikan lancarnyamikropipet.
2.
Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3.
Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop,
jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
4.
Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5.
Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb
Knob maka cairan akan masuk ke tip.
6.
Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7.
Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau
tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8.
Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan
ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat
tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
· Cawan
Petri (Petri Dish)
Cawan
petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat
dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan
petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa
berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan
berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
· Pipet
Ukur (Measuring Pippete)
Pipet
ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui.
Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet
berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan
pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang
diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia
(dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan
cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.
· Pipet
tetes (Pasteur Pippete)
Fungsinya
sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah
satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan
reagen ada uji biokimia, dll.
· Tabung
reaksi (Reaction Tube / Test Tube)
Di
dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup
tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium
foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2
bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan
agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan
tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak
terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu
dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an
efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.
· Labu
Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Berfungsi
untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat
digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media,
menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa
pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml,
100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
Berguna untuk
mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki
beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume
larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung
larutan.
·
Batang
L (L Rod)
Batang
L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang
tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebutspreader.
· Mortar
dan Pestle
Mortar
dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi
cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.
· Beaker
Glass
Beaker
glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam
mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades
dll..
Salah
satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar
bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling
cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).
Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.
· Glass
Beads
Glass Beads adalah
manik-manik gelas kecil yang digunakan untuk meratakan suspensi biakan dengan
menyebarkan beberapa butir di atas permukaan agar dan digoyang merata.Glass
beads digunakan pada teknik spread plate yang
fungsinya sama dengan batang L atau Spreader.
· Tabung
Durham
Tabung
durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan
berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada
bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus
terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).
· Jarum
Inokulum
Jarum
inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media
baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum
sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk
lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer
loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer
needle.Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di
permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan
untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum
inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasiHeinrich’s
Slide Culture.
Pinset
memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit
misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.
· pH
Indikator Universal
berguna
untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal
ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh
terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada
perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan.
· Pipet
Filler / Rubber Bulb
Filler adalah
alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet
sebagai bahanfiller merupakan karet yang resisten bahan
kimia. Fillermemiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki
katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan
udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka
cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust)
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang
dapat diperoleh dalam percobaan kali ini adalah:
1. Alat-alat
laboratorium sangatlah beragam bentuknya dan juga fungsinya, oleh karena itu
praktikan dituntut untuk mengenal dan mengetahui semua alat yang akan ia
gunakan.
2. Alat-alat
laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat gelas, alat sterilisasi, alat
pengerjaan mikroba, alat pencampur, dan pemisah bahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Djide, Natsir, (2005), “Penuntun Praktikum Instrumentasi Mikrobiologi farmasi Dasar”,
Jurusan Farmasi Universitas Hasanuddin : Makassar.
Dwidjoseputro,
D., (1990), “Dasar-dasar Mikrobiologi”,
Djambatan : Malang.
Hadioetomo,
Ratna S., (1990), “Mikrobiologi Dasar
Dalam Praktek”, PT Gramedia : Jakarta.
Kusdianti dan
Any Aryani, Penanaman Eksplan, tanpa sumber.
Lay,
Bibiana W dan Sugyo H., (1992), “Mikrobiologi”,
CV. Rajawali : Jakarta.
Lay,
Bibiana W., (1994), Analisis Mikroba di
Laboratorium, PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Suriawiria,
Unus, (1986), “Pengantar Mikrobiologi
Umum”, Angkasa : Bandung.
Komentar
Posting Komentar